Full width home advertisement

Travel the world

Climb the mountains

Post Page Advertisement [Top]

 

Prabu Surya kencana alias Raga Mulya merupakan Raja terkhir Padjadjaran. Menjabat sebagai Raja Pada Tahun 1567 M sampai 1579 H. Nama Prabu Surya Kencana disebut dalam Kitab Wangsakerta.

Napak Tilas Eyang Suryakencana

Raden Haji Surya Kencana dari literatur sejarah dijelaskan bernama lengkap Raden Suryakencana Winata Mangkubumi merupakan seorang putra dari Pangeran Aria Wiratanudatar yang dikenal Eyang Dalem Cikundul (Pendiri Cianjur).

Raden Aria Wiratanudatar diperistri Nyai Tina Dewisrina yang merupakan wujud dari tiga Jin yang bernama Arum Wangi, Arum Endah, dan Arum Sari putri dari Raja Jin Islam Syeh Zubaedi di negeri Batu Agung, Tengger Agung, Sagalaherang, Subang.

Dari pernikahan tersebut melahirkan tiga putra yaitu Raden Suryakencana yang dititipkan di Gunung Gede, Raden Sukaesih Carancang Kancana yang dititipkan di Gunung Ciremai, dan Raden Andaka Wirusajagat yang dititipkan di Gunung Kumbang, Karawang.

Ayahnya yang bernama Pangeran Aria Wiratanudatar semasa kecil memiliki nama Raden Jayasasana yang merupakan putra dari Raden Aria Wangsa Goparana. Beliau bersama saudaranya yang bernama Panembahan Giri Laya merupakan generasi pertama dari Munding Sari yang masuk Islam dan menjadi ulama besar serta memiliki pesantren di wilayah Sagalaherang.

Raden Suryakencana kala itu pernah diutus ayahnya untuk menyebarkan agama Islam di Cikarang. Raden Jayasasana konon sering berkhalwat di Cikundul salah satu wilayah di Cikalong Kulon, Cianjur.

Menurut babad Cianjur, Pangeran Suryakencana dinikahkan oleh ayahnya dengan salah satu putri dari bangsa jin dan hingga kini bersemayam di Gunung Gede.

Sebuah batu yang berbentuk pelana yang dipercaya sebagai Petilasan singgasana Eyang Suryakencana hingga saat inipun masih ada di tengah alun-alun Suryakencana. Dialun-alun inilah menurut cerita legenda bahwa Pangeran Suryakencana dengan para jin pengikutnya membuat lumbung padi yang disebut Leuit Salawe, Salawe Jajar, dan kebun kelapa salawe tangkal, salawe manggar.

Silsilah Eyang Suryakencana

Banyak yang mencari tahu terkait hubungan antara Eyang Suryakencana dan Prabu Siliwangi yang merupakan salah seorang yang berpengaruh dalam legenda tanah Sunda. Secara silsilah, Prabu Siliwangi merupakan salah satu leluhur dari Eyang Suryakencana atau dengan kata lain Eyang Suryakencana mempunyai garis keturunan dari Prabu Siliwangi.

Ayahnya yang bernama Pangeran Aria Wira Tanu Datar semasa kecil memiliki nama Raden Jayasasana yang merupakan putra dari Raden Aria Wangsa Goparana. Raden Aria Wangsa Goparana merupakan anak dari Sunan Ciburang raja dari Kerajaan Talaga. Sunan Ciburang merupakan anak dari Sunan Wanaperih anak dari Sunan Parung Gangsa anak dari Pucuk Umum anak dari Munding Sari Leutik anak dari Munding Sari. Munding Sari merupakan salah satu anak dari Prabu Siliwangi yang ketika runtuhnya Pajajaran pada tahun 1579 kabur ke daerah Talaga di suku gunung Ceremai.


Note :

Di kalangan masyarakat sekitar, Eyang Suryakencana seringkali diidentikan dengan Gunung Gede tepatnya bagian dari sejarah alun-alun Suryakencana. Hal ini tidak terlepas cerita legenda yang berkembang di masyarakat yang sudah diyakini secara turun-temurun. Bahkan masyarakat Cianjur meyakini Eyang Suryakencana kerap hadir di saat perayaan hari jadi Cianjur dan menunggangi kuda kosong yang diarak berkeliling ketika digelar pawai.

Sayangnya masih banyak oknum (pendaki) yang kurang menghormati nilai-nilai historis tersebut dengan berpilaku yang di luar etika dan norma sosial yang dilarang untuk dilakukan di kawasan tersebut. Salah satu kasus yang sempat viral yaitu dua pendaki pria yang berpose bugil di Suryakencana.

Dari kasus itu semoga kita belajar untuk lebih menghormati aturan dan menjaga sikap terutama ketika berkunjung ke tempat-tempat yang mempunyai nilai sejarah.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]