Megapedia.my.id – Gunung Prau
merupakan salah satu gunung di Jawa Tengah yang memiliki ketinggian 2.590 meter
dari permukaan laut (mdpl). Sejak 4 September 2021, gunung yang masuk dalam
wilayah Kabupaten Batang, Kendal, Temanggung, dan Wonosobo sudah membuka
kembali seluruh jalurnya setelah tutup akibat PPKM Jawa-Bali. Adapun, jalur
pendakian Gunung Prau adalah via Dieng, Patak Banteng, Kalilembu, Igirmranak,
Dwarawati, dan Wates. Baca juga: Kabar Gembira! Seluruh Jalur Pendakian Gunung
Prau Sudah Buka Lagi Pada 2017 lalu, seorang pemandu gunung profesional bernama
Fandhi Achmad mengatakan bahwa gunung setinggi 2.565 meter dari permukaan laut
(mdpl) ini ramah bagi pemula. Menurut dia, Prau dikatakan sebagai gunung untuk
pemula lantaran memiliki akses dan medan yang tidak sulit. “Dari segi akses dan
medan, pendakian juga mudah. Itu membuat Gunung Prau selalu ramai dikunjungi,”
kata dia saat diwawancara Kompas.com pada Rabu (26/4/2017).
Selain itu, gunung yang menawarkan pemandangan
indah ini juga memiliki rata-rata lama pendakian Gunung Prau sekitar 3-4 jam
saja dari basecamp sampai ke puncak. Namun, terdapat lima alasan lain mengapa
Gunung Prau dikatakan sebagai gunung untuk pemula. Berikut Kompas.com rangkum,
Senin (6/9/2021):
1. 1. Lama pendakian Gunung Prau tidak sampai 5 jam Sebelumnya,
dikatakan bahwa waktu yang diperlukan untuk mendaki Gunung Prau dari basecamp mencapai puncak adalah sekitar 3-4 jam. Untuk pendakian via Kalilembu, estimasi waktunya adalah 3 jam 20 menit. Sementara via Igirmranak sekitar 4 jam, via Wates sekitar 3-3,5 jam, dan via Dwarawati sekitar 2,5-3 jam.
Kemudian, lama pendakian Gunung Prau via Patak
Banteng adalah sekitar 4 jam sudah termasuk jalan santai dan istirahat, dan via
Dieng sekitar 3-4 jam. Namun, perlu dicatat bahwa selain via Patak Banteng,
estimasi waktu jalur pendakian lainnya tergantung pada panjang jalur dan
kondisi fisik pendaki yang bersangkutan.
Misalnya apakah mereka tidak bisa mendaki dengan
cepat dan sebagainya. Pertimbangan lainnya yang belum dihitung adalah seberapa
sering seorang pendaki berhenti untuk istirahat, dan seberapa lama mereka akan
istirahat.
2. 2. Jalur pendakian Gunung Prau dekat dengan puncak
Salah satu jalur pendakian Gunung Prau yakni via Patak Banteng memiliki rute pendakian yang lebih singkat. Tak ayal, banyak pendaki yang menyukainya. Bendahara Yayasan Konservasi Gunung pada saat itu yakni Paulus Nugrahajati mengatakan, rute pendakian yang lebih singkat dikarenakan Patak Banteng lebih dekat dengan puncak Prau, mengutip Kompas.com, Jumat (17/7/2020). Bahkan menurut informasi dalam Kompas.com, Selasa (24/7/2018), rute Patak Banteng hanya memiliki jarak sekitar 4 kilometer (km) menuju puncak.
3. 3. Jalur pendakian Gunung Prau landai yang bikin betah
Jika jalur pendakian Gunung Prau via Patak Banteng
menawarkan rute paling singkat menuju puncak, maka jalur pendakian Gunung Prau
via Dwarawati menawarkan medan yang lebih landai. Tidak hanya itu, jalur
pendakiannya juga mayoritas lebih pada tanah berundak. Hal ini membuatnya cukup
aman untuk dilalui pendaki pemula.
Kendati demikian, calon pendaki diimbau untuk
tetap waspada dan berhati-hati sebagai antisipasi jika terjadi sesuatu yang
tidak diinginkan.
4. 4. Ada fasilitas ojek menuju Pos 1 di salah satu basecamp Pada umumnya,
seluruh calon
pendaki akan melakukan persiapan fisik jauh sebelum waktu pendakian untuk
melatih tubuh menghadapi medan gunung yang akan dilewati. Kendati demikian,
bagi pendaki pemula yang ingin menghemat tenaga karena sebelumnya belum pernah
mendaki sama sekali, terdapat fasilitas ojek yang bisa dimanfaatkan.
5. 5.Banyak pemandangan indah yang bikin lupa rasa lelah
Setiap jalur pendakian Gunung Prau memiliki pemandangan alam yang istimewa. Misalnya adalah via Wates yang menyuguhkan pemandangan hutan cemara dan hutan rimba. Melansir Kompas.com, Selasa (24/7/2018), para pendaki yang menempuh perjalanan dari salah satu dusun di Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung itu juga akan disambut pemandangan air terjun.
Jika mendaki lewat Dwarawati, melansir Kompas.com,
Rabu (17/7/2019), barisan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing akan terlihat pada
jalur usai Pos 2. Sementara itu, jalur pendakian via Igirmranak menawarkan
beberapa terowongan semak yang unik. Jika tiba di Sudung Kemin, ada beberapa
terowongan semak berukurang cukup panjang, melansir Kompas.com, Kamis
(17/6/2021). Apabila mendaki via Igirmranak pada sore hari, pemandangan
matahari terbenam akan terlihat di Bukit Cendani. Sementara pendakian siang hari,
pemandangan itu bisa terlihat di puncak bukit area sabana sebelah utara tempat
kemah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar