Full width home advertisement

Travel the world

Climb the mountains

Post Page Advertisement [Top]

 

Untuk perempuanku yang baik hati, mungkin suatu hari nanti, perempuanku akan menyadari ada biasa yang biasa kutinggalkan setiap hari. Seringkali jeda nafas kami tak lebih dari satu lalu kami saling bertemu lagi, dan kembali menghitung mundur waktu. Aku merindukan nya selalu. Perempuanku adalah orang yang baik hatinya, ia memberikan nya pada semua orang yang tersayang ia juga memberikannya padaku. Aku tak tahu harus kuapakan. Maka aku akan menyimpannya bersama ku, berharap dapat ku kembalikan ketika suatu hari ia butuh kebaikan. Meski kurasa hatinya terlalu besar untuk menampung begitu banyak.

Perempuanku hadir bersamaku setiap waktu. Tanpa perlu berwujud, Ia muncul dalam cerita kecil di pinggir jalan, dari kosa kata cantik yang kubaca di sudut buku. Ia warna yang melukis rasa dan suasana, serta matahari, serta pelangi, serta hujan. Ia hadir berulang-ulang lewat segala hal indah yang bicara soal kebaikan hati serta cinta. Aku menjajarkannya dengan matahari senja dibulan Juni, bulan kelahiranku. Karena ia mentransformasi langit dan bumi semesta serta alam rayaku. Aku tidak pernah katakan ini padanya, karena hatiku terlalu sederhana dan baginya aku bukan apa-apa.

Tapi kuharap suatu hari ia menemukan ku dalam ketiadaan dan menuntutku selalu tidak lebih dari kebiasaan yang menjadikannya tetap utuh. Lalu ketika ia merasakannya, ia tidak cepat-cepat menyimpulkan cinta melainkan rasa yang tenang dan tidak menggebu-gebu. Dan tidak meledak-ledak supaya bersama rasa yang sama yang sedalam itu. Bisa membawa kita mengarungi jarak yang jauh. Perempuanku sayang aku percaya kebaikanmu pasti membawamu jauh, meski demikian.. Terima Kasih sudah menyirami waktuku dengan semangat dan harapan. Sudah lama aku tidak merasakan hal-hal seperti ini, kau seperti membangkitkan ku lagi untuk hidup, aku ada bukan untuk meletakanmu dalam sangkar, karena kau perempuan hebat. Tapi jika suatu hari nanti kau pergi jauh lalu menemukan tempat berteduh kembalilah.. akulah rumah yang senantiasa menantimu pulang…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]