Siapa yang tak kenal dengan lukisan fenomenal Monalisa. Lukisan ini menampilkan potrait sosok wanita bangsawan, ada banyak misteri di balik lukisan tersebut. Siapa sosok di balik penciptaan lukisan wanita dengan sunggingan atau senyuman sangat misterius. Para kritikus seni menyebutnya sebagai senyuman Archaic, 'Archaic smile': yaitu senyuman yang tidak ada batas yang jelas antara senyum, sebagai ekspresi kesenangan, ataukah meringis suatu ekspresi rasa kesakitan. Senyuman yang tidak menegaskan emosi rasa senang, bahagia, cemburu atau duka lara, namun yang pasti senyuman yang tersisa hanya 10% saja. Dapat dipastikan pencipta karya seni ini adalah seseorang yang piawai mengkoordinasikan pikiran, rasa intuisi dan motoriknya dengan baik.
Sampai batas pencapaian tersebut sosok ini pastilah memiliki prinsip dan idealisme yang dipegang dengan teguh dan kuat. Kita dapat memetik hikmah dari seseorang yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk seni dan ilmu pengetahuan, dialah yang dikenal sebagai 'the Renaissance Man', atau disebutkan sebagai sosok 'Uomo Universale, dia memiliki nama Leonardo Da Vinci (lahir di Florence 1452 M.).
Da Vinci bukan hanya pelukis terkenal, dia mendalami hampir seluruh bidang ilmu pengetahuan. Da Vinci mendedikasikan seluruh hidupnya untuk seni dan ilmu pengetahuan.
Da Vinci di dalam menyelami segala bidang ilmu pengetahuan diraihnya sampai batas yang sangat mendalam. Bagaimana pesannya jika kita berkeinginan mendapatkan kepintaran dalam ilmu pengetahuan seperti yang pernah diutarakannya:
"Jika kalian ingin cerdas dan pintar, itu semua ada harganya harga yang harus diberikan adalah belajar dengan keras."
Harga yang sungguh sebanding dengan penguasaan ilmu, keterampilan, kepintaran, bahkan kecerdasan dan keahlian adalah belajar dengan keras.Untuk belajar keras ada waktu yang harus dikorbankan, tenaga dan pikiran yang harus dikerahkan.
Selanjutnya bagaimana Da Vinci menyikapi kehidupan?
Hidup bagi Da Vinci harus dijalani dengan pandangan bahwa setiap momentumnya harus diarungi dengan kesadaran dan selalu waspada sehingga tidak sampai salah melangkah. Dia berpesan:"Terlalu sibuk untuk menjalani hidup. Sehingga akhirnya lupa untuk hidup". Penting untuk menjadi perhatian kita dalam menjalani kehidupan bahwa
Kehidupan ini bukanlah sesuatu yang sia-sia tetapi sesuatu yang jauh bermakna. Kebermaknaan harus selalu kita sematkan, kita bubuhkan dalam setiap fase-fase terkecil kehidupan. Setiap tindakan, gerak, ucapan, bahkan desahan, lirikan, kedipanpun haruslah selalu bersifat fungsional. Yang artinya itu semua harus menjawab kebutuhan yang menyertainya.
Panca indera terdiri dari penciuman, pendengaran, penglihatan, pencecap, dan peraba harus digunakan dengan baik. Bagi Da Vinci sesuatu yang menyedihkan tatkala orang tidak menggunakan akal Budi yang memadai didalam memanfaatkan paca inderanya. Berkaitan dengan ini dia berpesan:
"Sangat menyedihkan ketika kebanyakan orang tidak menggunakan indera dengan benar.
Mereka makan hanya untuk mengisi perut tanpa merasakan sensasinya.
Mereka berbicara tanpa berfikir.
Mereka biasa mendengar tanpa merasakan."
Itulah pesan dari seorang yang memiliki kemampuan polymath terkenal Da Vinci, mudah-mudahan kita dapat memetik hikmah untuk dapat diterapkan dalam kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar